Wanita Inspiratif - Seringkali rasa lapar timbul hanya karena kita ingin makan. Agak sulit memang membedakan mana lapar yang karena memang butuh makan dan mana yang karena hanya nafsu saja. 

Mengendalikan rasa lapar akan berpengaruh pada kesehatan dan juga berat badan. Oleh sebab itu, kenali jenis-jenis rasa lapar dan bagaimana cara mengendalikannya.

1. Rasa lapar yang sebenarnya
Lapar ini adalah yang memberitahu sekarang waktunya makan. Tanda-tanda dari kelaparan ini adalah gemetar karena gula darah yang rendah, sakit kepala, lemas, atau perut berbunyi. Biasanya orang menunggu hingga rasa lapar menyerang lalu "kalap" dengan memakan apa pun yang ada. Sediakan camilan di tas atau di laci meja. 

2. Lapar saat menonton TV
Tak ada yang lebih mengasyikkan selain menonton serial TV favorit sambil makan. Tanpa sadari, Anda telah mengonsumsi banyak makanan. Kejadian ini dinamakan "amnesia makan". Sebuah riset dalam American Journal of Clinical Nutrition menulis bahwa makan sambil melakukan hal lain membuat orang mengasup kalori lebih banyak. Cari kegiatan lain untuk menyibukkan tangan saat menonton TV, misalnya merapikan sesuatu. 

3. Lapar karena bosan
Banyak orang merasa bosan dan tidak punya aktivitas selain memeriksa apa yang ada di dalam kulkas. Kita semua pernah makan karena bosan. Yang perlu diperbaiki adalah cara menghadapi rasa bosan itu dengan aktivitas yang berguna. Temukan setidaknya 5 aktivitas favorit untuk mengisi waktu, seperti membaca, menelepon orangtua, atau ngobrol dengan orang rumah.

4. Rasa lapar dan marah
Kombinasi dari kedua hal ini terjadi ketika gula darah turun. Selain cepat marah, rendahnya gula darah dapat menyebabkan seseorang sulit fokus. Dalam kondisi ini, jika Anda sedang berdiskusi dengan seseorang efeknya adalah pertengkaran.

5. Rasa lapar di sore hari
Beberapa jam setelah makan siang, atau menjelang sore energi Anda menurun tetapi Anda harus tetap fokus hingga akhir jam kerja. Agar perut tidak terlalu lapar, siasati dengan menyiapkan camilan sehat. Camilan tinggi protein akan membantu kita tahan terhadap lapar sampai makan malam. 

6. Lapar karena stres
Ketika sedang stres, biasanya kita tak akan pemilih terhadap makanan. Tentu akibatnya adalah kita akan secara sembarangan dan dalam jumlah banyak. Kondisi ini dapat kita kendalikan dengan menuntaskan sumbernya, yakni stres itu sendiri. Melakukan berbagai teknik relaksasi, seperti olahraga, biasanya akan membantu. 

7. Rasa lapar saat sindrom pramenstruasi (PMS)
PMS seringkali membatalkan rencana diet sehat. Perubahan hormon menjelang periode ini akan meningkatkan nafsu makan, meski sifatnya sementara. Perhatikan tanda-tanda kelaparan dan makan sedikit lebih banyak ketika muncul.

8. Rasa lapar karena iseng
Meskipun tidak lapar atau lelah, kadangkala rasa ingin makan itu datang. "Coba tanya diri Anda sendiri, apa yang Anda cari ketika Anda makan dalam kondisi demikian?" kata Minh-Hai Alex, RD, dari Mindful Nutrition Seattle. Menunda pekerjaan dan ingin beristirahat bisa jadi alasannya. Mulailah berpikir sesuai saran Alex untuk memastikan apakah Anda benar-benar perlu makan.

9. Rasa lapar karena melihat
Hampir semua orang tidak akan menyia-nyiakan makanan gratis yang tersedia di meja kerja. Alex menyarankan untuk segera menghentikan kebiasaan ini. Pemikiran spontan ini membuat Anda makan tanpa memikirkan atau menikmatinya. Putuskanlah, apakah Anda akan memakannya atau membiarkannya. Bila Anda mengambil makanan tersebut, jangan sampai hanya lewat di mulut tanpa menikmatinya. "Rasa bersalah akan membuat kita makan cepat-cepat, lalu menginginkan lebih sampai merasa cukup," kata Alex. 

10. Rasa lapar saat perayaan
Pernahkah Anda makan sangat banyak di pesta ulang tahun atau berkumpul bersama keluarga dan teman-teman? "Tidak ada yang salah dengan ini! Makanan punya kemampuan untuk menyatukan kita dengan orang lain," ungkap May.

Kendalikan asupan makanan Anda dengan melakukan aktivitas lain sambil ngobrol atau hanya mencomot makanan dalam porsi kecil. Minum segelas air sebelum makan juga akan membantu mengurangi rasa lapar.
Axact

Wanita Inspiratif

Terimakasih telah mengunjungi blog ini, semoga bermanfaat dan bisa berbagi

Post A Comment:

0 comments: