Sering diantara kita ketika pertama kali menghadapi panggilan wawancara kerja jadi keringat dingin, apalagi kalau itu adalah pengalaman pertamakali. Tapi kalau Anda tahu bagaiman cara menjawab apa yang ditanyakan, yang terkadang justru bersifat memperovokasi, tentu akan melaluinya dengan tenang tenang saja. Dan umunya yang sering membuat kita gugup adalah beberapa pertanyaan pertama yang diajukan pewawancara. Sebenarnya pertanyaan itu tergolong biasa biasa saja, namun akan memberikan efek yang luar biasa terhadap keseluruhan wawancara. Berikut ini beberapa pertanyaan yang biasanya diajukan pewawancara dan trik untuk menghadapinya.
“Apakah Anda sudah siap menjawab?”
Pertanyaan ini sering ditanyakan sebagai pertanyaan pertama. Ini bisa jadi bertujuan meredakan ketegangan dan memudahkan pelamar untuk masuk dalam pembicaraan. Ketika ditanya seperti itu, tatap sipewawancara dengan tatapan ramah dan bertindaklah secara wajar. Pertanyaan umum yang ditanyakan sipewawancara tidaklah harus dijawab dengan detail oleh pelamar kerja.
“Jabarkan Riwayat Hidup Anda Sekali Lagi”
Pewawancara dalam hal ini sebenarnya tidak ingin Anda menjabarkan riwayat hidup Anda dengan tidak bersemangat dan dengan suara monoton. Mereka sebenarnya ingin melihat sopan santun dan cara bicara Anda dalam menjawab pertanyaan . Bila memungkin ajukan semua perihal yang Anda cantumkan dalam surat riwayat hidup Anda.
“Mengapa Anda Sering Berganti Posisi?”
Pertanyaan ini bertujuan mengetahui pendapat Anda tentang pekerjaan yang telah Anda lakukan. Karena itu, jelaskan kalau Anda ingin mengumpulkan pengalaman yang berbeda yang dapat berguna dalam menjalankan posisi yang sekarang ini ditawarkan. Kalau tidak demikian keadaaannya , cobalah bersikap jujur dalam menjawab. Katakan bahwa Anda saat itu sedang berada dalam fase orientasi. Sebagai penutup, tekankan bahwa semuanya itu telah berlalu dan Anda kini telah memiliki perspektif masa depan yang lebih jelas.
“Pada saat ini Anda tidak berkerja, bagaiman Anda Kehilangan Pekerjaan Anda Yang Terakhir?”
Tetaplah santai. Jangan merasa terprovokasi. Tak bagus bila Anda bereaksi dengan melampiaskan penderitaan Anda. Perjelaslah bahwa perusahaan Anda yang dulu mengadakan penghematan besar besaran. Jangan pernah sekalipun Anda membicarakan kejelakan bekas pimpinan Anda. Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui bagaimana reaksi rekan kerja jika ada perbedaan pendapat nanti dan sifat calon rekan kerja mereka.
Post A Comment:
0 comments: